Makalah Kajian Umum
Tentang Status Gizi
Gizi adalah zat-zat sebagai komponen pembangun tubuh manusia dalam
rangka mempertahankan dan memperbaiki jaringan-jaringan agar fungsi tubuh
manusia itu sendiri dapat berjalan sebagaimana mestinya.
A.
Pengertian Status Gizi
Gizi
adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan,
dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energy.
Gizi adalah zat-zat sebagai komponen pembangun tubuh manusia dalam
rangka mempertahankan dan memperbaiki jaringan-jaringan agar fungsi tubuh
manusia itu sendiri dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dari
pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Gizi adalah
zat-zat atau organism yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti
sebagai komponen pembangun tubuh manusia dalam rangka mempertahankan dan
memperbaiki jaringan-jaringan agar fungsi tubuh manusia itu sendiri dapat
berjalan sebagaimana mestinya.
Status
gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel
tertentu atau perwujudan dari natriture dalam bentuk variabel tertentu.
Keadaan gizi merupakan
hal yang penting bagi pencegahan ISPA. Dimana kejadian ISPA dapat dicegah bila
anak mempunyai gizi yang baik, mendapatkan ASI sampai usia dua tahun karena ASI
adalah makanan yang paling baik untuk bayi, bayi mendapatkan makanan padat
sesuai dengan umurnya serta bayi dan anak mendapatkan makanan yang mengandung
gizi cukup yaitu mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
B. Sumber
Status Gizi
1.
Karbohidrat
Jenis
karbohidrat dalam makanan dikelompokkan menjadi monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Monosakarida dalam ilmu gizi berarti glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Galaktosa adalah gula khusus yang terdapat pada bahan hewani, yaitu
air susu. Selain itu, dijumpai monosakarida yang 3 atom karbon (triosa), atau 5
atom karbon (pentosa), 6 atom karbon (heksosa), dan 7 atom karbon (pentosa).
Disakarida dalam bahan makanan yang penting ialah sukrosa, maltosa, dan
laktosa. Laktosa hanya dijumpai pada susu hewan menyusui dan air susu ibu
(ASI). Dalam bahan makanan nabati terdapat dua jenis polisakarida yang dapat
dicerna (yaitu amilum dan dekstrin) dan tidak dapat dicerna (seperti selulosa,
pentosan, dan galaktan). Dalam bahan makanan hewani terdapat polisakarida yang dapat
dicerna yang disebut glikogen.
Fungsi karbohidrat dalam tubuh
antara lain :
a. sebagai
sumber energi yang paling murah dibandingkan lemak maupun protein, setiap 1
gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal.
b. Memberi
volume pada isi usus dan melancarkan gerak paristaltik usus sehingga memudahkan
pembuangan feces.
c. Bagian
struktur sel dalam bentuk glikoprotein yang merupakan reseptor hormon.
d. Simpanan
energi dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen yang mudah dimobilisasi.
e. Penghemat
protein dan pengatur metabolisme lemak.
f. Memberi
rasa manis pada makanan, dan Memberi aroma serta
g. Bentuk
khas makanan
2.
Lemak
Berdasarkan
bentuknya lemak digolongkan kedalam lemak padat (misalnya mentega dan lemak
hewan) dan lemak cair atau minyak (misalnya minyak sawit dan minyak kelapa).
Sedangkan berdasarkan penampakan, lemak digolongkan kedalam lemak kentara
(misalnya mentega dan lemak pada daging sapi) dan lemak tak kentara (misalnya
lemak pada telur, lemak pada alvokat, dan lemak susu
Fungsi lemak dalam tubuh antara lain :
a. Sumber
energi menghasilkan kalori 9 kkal setiap gram lemak.
b. Sebagai
sumber asam lemak esensial asam linoleat dan asam linolenat.
c. Lemak
sebagai pelarut vitamin juga membantu transportasi absorpsi vitamin A, D, E,
dan K.
d. Lemak
menghemat penggunaan protein untuk sintesa protein.
e. Lemak
membantu sekresi asam lambung dan pengosongan lambung.
f. Memberi
tekstur khusus dan kelezatan makanan.
g. Sebagai
pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
h. Memelihara
suhu tubuh.
i.
Melindungi organ
jantung, hati, ginjal dari benturan dan bahaya
3.
Protein
Nilai
gizi protein di tentukan oleh kadar asam amino esensial. Akan tetapi dalam
praktek sehari-hari umumnya dapat di tentukan dari asalnya. Protein hewani
biasanya memiliki protein yang lebih tinggi di bandingkan dengan protein
nabati. Protein telur dan protein susu biasanya di pakai sebagai standar
Nilai
gizi protein nabati di tentukan oleh asam amino yang kurang misalnya protein
kacang-kacangan kekurangan asam amino sulfur mentionin dan sistin sedangkan
protein bahan makanan tepung kekurangan lisin. Nilai protein dalam makanan
orang Indonesia sehari-hari umumnya di perkirakan 60% dari pada nilai gizi
protein telur. untuk
nilai gizi protein
4.
Vitamin
Ada
dua golongan vitamin, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang
larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak adalah A, D, E, K. Sedangkan
vitamin yang larut dalam air adalah thiamin, riboflavin, niacin, piridoksin,
asam pantothenat, asam folat, biotin, vitamin B12, cholin, inositol dan vitamin
C. Kedua golongan vitamin tersebut mempunyai sifat umum sendiri-sendiri
Fungsi
umum vitamin berhubungan erat dengan fungsi enzim, khususnya kelompok vitamin
B. Enzim merupakan katalisator organik yang berperan mengatur dan menjalankan
reaksi biokimia dalam tubuh
5.
Mineral
Terdapat
sekitar 19 macam mineral dalam tubuh. Dari jumlah tersebut hanya sekitar 13
yang esensial untuk kehidupan dan kesehatan. Jumlah mineral di dalam tubuh
manusia terdiri dari kalsium, khlor, yodium, besi, magnesium, phosphor, kalium,
fluor, mangan, nikel, selenium, silikon, dan seng
Mineral
digolongkan dalam makro mineral dan mikro mineral. Mineral makro adalah mineral yang
dibutuhkan tubuh lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro
dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari
Fungsi
umum mineral di dalam tubuh sebagai berikut :
a. Sebagai
bahan pembentuk bermacam-macam jaringan tubuh seperti tulang dan gigi (Ca dan
P), rambut, kuku, dan kulit (S) serta sel darah merah (Fe), kalsium dan
phosphor merupakan mineral yang terbanyak dalam tubuh.
b. Memelihara
keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh melalui penggunaan CI, P, S sebagai
pembentuk asam dan Ca, Fe, Mg, K, serta Na sebagai pembentuk basa.
c. Mengatalisis
reaksi yang bertalian dengan pemecahan karbohidrat, lemak, protein maupun
mengatalisis pembentukan lemak dan protein tubuh.
d. Merupakan
komponen hormon dan enzim, misalnya mineral Fe merupakan komponen cytochrom
oksidase dan Cu merupakan komponen enzim tyrosinase maupun pembentukan
antibody.
e. Membantu
dalam pengiriman isyarat saraf ke seluruh tubuh (Ca, K, dan Na).
f. Merupakan
bagian dari cairan usus (Ca, Mg, K, dan Na).
g. Mengatur
kepekaan saraf dan kontraksi otot (Ca, K, dan Na)
h. Mengatur
proses pembekuan darah (Ca)
Kebutuhan
zat gizi setiap orang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan berbagai faktor antara
lain umur, jenis kelamin, kondisi kesehatannya, fisiologis pencernaannya dan
macam pekerjaannya. Masukan zat gizi yang berasal dari makanan yang dimakan
setiap hari harus dapat memenuhi kebutuhan tubuh, karena konsumsi makanan
sangat berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi yang baik
terjadi bila tubuh memperoleh asupan zat gizi yang cukup sehingga dapat
digunakan oleh tubuh untuk pertumbuhan fisik, perkembangan otak dan kecerdasan,
produktifitas kerja serta daya tahan tubuh terhadap infeksi secara optimal
Anak
dengan gizi yang kurang akan lebih mudah terserang ISPA dibandingkan dengan
anak yang mempunyai gizi normal, karena faktor daya tubuhnya yang kurang
C. Penilaian
Status Gizi
Untuk
mengetahui pertumbuhan anak, secara praktis dilakukan berat badan anak
secara teratur. Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau
dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai
macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur
dan tingkat gizi
Berat
badan menurut umur (BB/U) adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran
masa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya
karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya
jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat badan adalah parameter antropometri yang
sangat labil
Keadaan
normal untuk keadaan kesehatan baik, keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan
zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur.
Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan
berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan
normal. Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka indeks berat badan
menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status gizi
Penentuan
berat badan dilakukan dengan cara menimbang. Alat yangdigunakan di lapangan
sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan :
a. Mudah
digunakan dan dibawah dari salah satu tempat ke tempat lain.
b. Skalanya
mudah dibaca.
c. Cukup
aman menimbang anak balita
Tabel 2.1
Klasifikasi
Status Gizi Berdasarkan Keputusan Kementrian Kesehatan Ri Tahun 2016
Indeks
|
Kategori
Status Gizi
|
Ambang
Batas
*)
|
Berat Badan menurut umur (BB/U)
*umur 0-60 Bulan
|
Gizi lebih
|
>2SD
|
Gizi Baik
|
-2 SD sampai dengan 2 SD
|
Gizi Kurang
|
-3 SD sampai dengan <2 SD
|
Gizi Buruk
|
<-3 SD
|
Berat badan menurut tinggi/ panjang badan (BB/TB
atau BB/PB)
*umur 0-60 bulan
|
Gemuk
|
>2SD
|
Normal
|
-2 SD sampai dengan 2 SD
|
Kurus
|
-3 SD sampai dengan <2 SD
|
Sangat
Kurus
|
<-3 SD
|
*)
SD = Standar Deviasi
Comments
Post a Comment