Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYAJIAN INTERPRETASI DATA (GRAFIK ATAU DIAGRAM)

kti kebidanan



MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYAJIAN INTERPRETASI DATA (GRAFIK ATAU DIAGRAM)

Penyajian data sebaiknya di pilih tergantung jenis data, selera dari peneliti dan tujuan penampilan data itu. Dan langkah pertama dalam kerja analistik statistik adalah penampilan data yang sistematis. Ada beberapa dalam penyajian data, dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang Penyajian Data: Tabulasi dan Grafik.



DAFTAR ISI
                          

KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang...................................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.  Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Penyajian Data ..................................................................................... 2
B.     Grafik dan Diagram.............................................................................. 2                  
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................... 9
B.     Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10






BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kita sering menjumpai dalam majalah, brosur, buletin, monograf, dan buku ilmiah adalah penyajian data. Dalam kerja penelitian ada beberapa cara untuk mendapatkan hasil pengukuran. Penyajian data sebaiknya di pilih tergantung jenis data, selera dari peneliti dan tujuan penampilan data itu. Dan langkah pertama dalam kerja analistik statistik adalah penampilan data yang sistematis. Ada beberapa dalam penyajian data, dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang Penyajian Data: Tabulasi dan Grafik. Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori (misalnya: jumlah pegawai menurut pendidikan dan masa kerja; jumlah penjulan menurut jenis barang dan kantor cabang) sehingga memudahkan dalam pembuatan analisis data. Gafik merupakan gambaran-gambaran yang menunjukkan secara visual data berupa angka ( munkin juga dengan simbol-simbol) yang biasanya juga berskala dari tabel-tabel yang telah di buat.

B.       Rumusan Masalah
1.        Apa yang dimaksud Penyajian data?
2.        Apa yang dimaksud Grafik?
3.        Macam-macam Grafik?

C.      Tujuan
  1. Mengetahui yang dimaksud dengan data
  2. Mengetahui yang dimaksud dengan grafik
  3. Mengetahui macam-macam grafik





BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENYAJIAN DATA
Dalam kerja penelitian ada beberapa cara untuk mendapatkan hasil pengukuran. Penyajian data sebaiknya di pilih tergantung jenis data, selera dari peneliti dan tujuan penampilan data itu. Dan langkah pertama dalam kerja analistik statistik adalah penampilan data yang sistematis. Fungsi penyajian data antara lain :
1.      Menunjukkan perkembangan suatu keadaan
2.      Mengadakan perbandingan pada suatu waktu
3.      Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil penelitian atau observasi
4.      Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti
5.      Memudahkan dalam membuat analisis data, dan
6.       Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan akurat.

B.       GRAFIK
Grafik merupakan gambaran-gambaran yang menunjukkan secara visual data berupa angka ( mungkin juga dengan symbol-simbol) yang biasanya juga berskala dari tabel-tabel yang telah di buat. Baik tabel maupun grafik bisa dipergunakan untuk menyajikan cross section data dan data berkala. Penyajian dalam bentuk gambar dapat mempermudah mengambil kesimpulan dengan cepat. Data berkla ( time series data) yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan suatu hal atau kegiatan, biasanya disajikan dalam bentuk grafik garis untuk mempermudah pembuatan trend. Seperti yang di ketahui bahwa trend dapat digunakan sebagai dasar pembutan ramalan yang amat  berguna untuk dasar perencanaan. Beberapa macam grafik diantaranya  yaitu grafik batangan (barchart / histrogram), grafik garis (line chart/ poligon), grafik lingkaran (pie chart), dan grafik gambar (pictogram).
Untuk membuat grafik perlu membuat tabelnya. Tabel disebut tabel persiapan. Tabel ini mungkin turut disajikan kepada pembaca dalam laporan hasil penyelidikan kita, tapi mungkin juga tidak. Akan sangat memudahkan pekerjaan kita dalam membuat grafik yang kita maksudkan.
Macam macam Grafik
  1. Histogram
Grafik histogram biasa disebut juga bar diagram, yaitu suatu grafik yang berbentuk beberapa segi empat. Langkah-langkah membuat histogram;
a.       Membuat absis dan ordinat, dengan perbandingan 10 : 7
b.      Absis kita beri nama Nilai dan ordinat dengan Frekuensi atau f.
c.       Membuat skala pada absis dan ordinat.
d.      Memberikan segi empat pada absis.
e.       Pembuatan histogram ini kita selesaikan dengan memberi keterangan selengkapnya, yakni mengenai apa yang kita sajikan melalui histogram itu.
Jadi, jelas bahwa gambar lebih mudah disimpulkan (di ambil kesimpualannya) dari pada tabel. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan:  “single picture is worth a thousand words.” Dalam arti luas “ words” juga berarti “ figures” atau angka-angka.
Tidak ada perbedaan pokok-pokok pembuatan histogram dengan menggunakan batas nyata dengan pembuatan histogram menggunakan titik tengah yang berbeda hanya nilai-nilai yang dicantumkan pada absis, yang satu mencantumkan batas nyata, sedang yang lain mencantumkan titik tengah. Histogram yang menggunakan batas nyata maupun histogram yang menggunakan titik tengah, keduanya dapat dibuat dari distribusi tunggal maupun distribusi bergolong.
Sumbu mendatar dan kedua sumbu menegak. Pada sumbu mendatar, sumbu absis, sedang sumbu tegaknya, sumbu ordinat memuat frekuensi dari tiap-tiap interval kelas yang bersangkutan. Tiap-tiap segi empat itu memanjang dari batas rendah nyata ke batas atas nyata, berimpit satu sama lain, sehingga tidak akan ada lubang di antara tiap-tiap segi empat tersebut. Grafik histogram atau batangan juga ada tunggal, ada juga berganda, ada pula grafik batangan komponen berganda, dan grafik batangan berimbang neto. Namun dalam makalah ini kami hanya memperkenalkan dasar-dasarnya saja (tentang grafik Histogram).

2.    Poligon
Pada dasarnya tidak  ada perbedaan antara grafik histogram dengan grafik poligon. Perbedaannya hanyalah terletak pada
ü  Grafik histogram biasanya dibuat dengan menggunakan batas nyata sedangkan grafik poligon selalu menggunakan titik tengah
ü  Grafik histogram berwujud segi empat-segi empat, sedang grafik poligon berwujud garis-garis kurva (garis-garis yang sudah dilicinkan).
Grafik poligon yang biasa juga disebut grafik poligon frekuensi, dibuat dengan menghubung-hubungkan titik-titik tengah tiap-tiap interval kelas secara berurut-urut. Kedua ujungnya ke titik tengah interval kelas didekatnya (di kedua ujungnya) maka akan selesailah pembuatan poligon itu. Grafik poligon kita dengan mudah dapat membandingkan keadaan dua distribusi, bilamana kedua distribusi itu dilukiskan dalam satu grafik. Seperti han nya grafik batangan, grafik garis juga memiliki beberapa macam grafik garis yakni: grafik garis tunggal, grafik garis berganda, grafik garis komponen berganda, dan grafik garis berimbang neto.


3.    Grafik Garis
Langkah-langkah umum dalam membuat grafik:
a.         Sumbu Absis dan Ordinat, Sumbu absis yaitu sumbu yang mendatar disebut sumbu X ( Untuk nilai ) sedang sumbu ordinat yaitu sumbu yang menegak disebut sumbu Y ( Untuk frekuensi ).
b.         Perbandingan antara X dan Y, Sumbu X dibuat lebih panjang daripada sumbu Y. Perbandingan antara keduanya kira-kira adalah sepuluh dengan tujuh atau sepuluh dengan delapan atau pada umumnya tiga banding dua. Untuk keperluan propaganda.
c.         Pemberian nama pada sumbu, Untuk memudahkan pembacaan tiap-tiap sumbu diberi nama sesuai dengan maksudnya.
d.        Pemberian nama pada grafik Grafik yang tidak ada namanya sangat membingungkan pembacanya. Sebab itu, tiap-tiap grafik yang dimaksudkan untuk disajikan kepada pembaca harus diberi nama.


4.    Ogive
Bisa di sebut juga grafik frekuensi meningkat, Grafik tidak sering kita temui dalam buku-buku bacaan, namun terkadang ada gunanya. Seperti seorang perancang pakaian mode-mode baru mungkin ingin mencatatnya dalam bentuk grafik perkembangan penjualan pakaiannya dalam setahun dalam jumlah meningkat.  Ogive dapat di buat dari distribusi tunggal maupun bergolong. Contoh untuk distribusi bergolong:
Pembuatan ogive di mulai dengan cara-cara seperti membuat grafik lainnya; membuat sumbu absis dan ordinat yang berbanding kira-kira 1: 3/4 ; memuat skala pada absis untuk mencapai batas-batas nyata, dan skala pada ordinat untuk mencantumkan frekuensi meningkatnya, absis kita beri nama Nilai dan ordinat di beri nama frekuensi Meningkat dengan menarik garis-garis dari bawah di sebelah kiri berturut-turut ke batas nyata diatasnya pada ketinggian menurut frekuensi interval-interval yang bersangkutan.


Perbedaan Ogive dan polygon:
a.       Bahwa grafik ogive itu di buat dengan menggunakan batas nyata, bukan titik tengah sebagaimana grafik polygon.
b.      Grafik ogive pada dasarnya sama seperti grafik polygon, perbedaanya; pada grafik ogive di cantumkannya frekuensi secara meningkat, sedang pada polygon mencantumkan frekuensi tiap-tiap nilai-nilai variabel.

5.    Pie Chart ( grafik Lingkaran )
Satu macam grafik lagi yang kerap kali di gunakan untuk melaporkan hasil penyelidikan adalah grafik serabi. Grafik ini berbentuk lingkaran ( melambangkan keseluruhan ) dengan jari-jari yang membagi lingkaran itu menjai beberapa daerah yang luas nya seimbang dengan bagian-bagian gejala yang digambarkan. Penggambaran ini akan lebih tepat apabila kita hendak mengetahu perbandingan nilai-nilai karakteristik yang satu dengan yang lain dan dengan keseluruhannya. Grafik lingkaran terdiri dari grafik lingkaran tuggal dan grafik lingkaran berganda.


6.    Pictogram Chart ( grafik Gambar )
Adalah grafik yang di sajikan dalam bentuk gambar. Di dalam bidang koordinat (salib sumbu) XY dinyatakan dengan gambar-gambar dengan ciri khusus untuk suatu karakteristik.



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Penyajian data sebaiknya di pilih tergantung jenis data, selera dari peneliti dan tujuan penampilan data itu. Dan langkah pertama dalam kerja analistik statistik adalah penampilan data yang sistematis.    Tabulasi data artinya penyajian data ke dalam bentuk tabel atau diagram untuk memudahkan pengamatan atau evaluasi.
Grafik merupakan gambaran-gambaran yang menunjukkan secara visual data berupa angka ( munkin juga dengan symbol-simbol) yang biasanya juga berskala dari tabel-tabel yang telah di buat. Baik tabel maupun grafik bisa dipergunakan untuk menyajikan cross section data dan data berkala.
Beberapa macam grafik diantaranya  yaitu grafik batangan ( barchart / histrogram ), gafik garis ( line chart/ poligon ), grafik lingkaran (pie chart), grafik gambar ( pictogram ).

B.       Saran
Sebaiknya kita sebagai mahasiswa kesehatan dapat mengetahui dan dapat memahami yang dimaksud dengan grafik dan macam-macam model grafik. Dalam penyajian interpretasi data diharapkan grafik atau diagram dapat diterapkan dan dimanfaatkan oleh kita sebagai mahasiswa kesehatan maupun masyarakat lainnya.









DAFTAR PUSTAKA

Hadi, S. (2015). Statistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudijono, A. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Raja Grafindo Persada (Rajawali Perss).
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT. Trasito Bandung.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)