SATUAN
ACARA PENYULUHAN
SEKS
BEBAS
seks bebas adalah prilaku yang didorong oleh hasrat
seksual yang berasal dari kematangan organ seksual,untuk memenuhi kebutuhan
fisiologis tetapi perilaku tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku di
masyarakat.
Pokok bahasan :
seks bebas
Sub Pokok Bahasan : penyebab
seks bebas
Sasaran : Mahasiswa
Waktu : 7
menit
Tempat :
Hari / Tanggal :
Jumlah Sasaran :
A.
Tujuan
Umum
Setelah dilakukan penyuluhan
kesehatan tentang seks bebas diharapkan
mahasiswa dapat mengetahui bahayanya seks
bebas
B.
Tujuan
Khusus
1.
Remaja dapat mengetahui pengertian dari seks bebas
2.
Remaja dapat mengetahui penyebab terjadinya seks bebas
3.
Remaja dapat
mengetahui tanda dan gejala dari seks bebas
4.
Remaja mengetahui akibat dari seks bebas
5.
Remaja mengetahui cara mencegah terjadinya seks bebas
C.
Media
Leaflet /
Poster
D.
Materi
Terlampir
E.
Metode
Ceramah
Tanya Jawab
F.
Kegiatan
Penyuluhan
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Ibu
|
Pembukaan (2 menit)
|
- Mengucapkan
salam
- Menyampaikan
tujuan
|
- Menjawab
salam
- Mendengarkan
|
Inti
(30 menit)
|
Isi materi penyuluhan
-
Menjelaskan tentang pengertian
dari seks bebas
-
Menjelaskan penyebab
terjadinya seks bebas
-
Menjelaskan tentang
faktor-faktor seks bebas
-
Menjelaskan akibat
dari seks bebas
-
Menjelaskan tentang bagaimana
cara mencegah terjadinya seks bebas
|
-
Mendengarkan
-
Mendengarkan
-
Memperhatikan
-
Mendengarkan
-
Memperhatikan
|
Penutup
(3
menit)
|
- Tanya
jawab
- Mengakhiri
penyuluhan
- Salam
|
- Mengajukan
pertanyaan
- Menjawab
- Menjawab
salam
|
MATERI SEKS BEBAS
A.
Pengertian Seks Bebas
Pengertian seks bebas menurut Kartono (1977) merupakan
perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi
lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem regulasi tradisional dan
bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Desmita (2005) pengertian seks bebas adalah
segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari
kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan
kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma
karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.
Lindzey, 1993) bahwa terdapat kebutuhan-kebutuhan yang
harus dipenuhi manusia, salah satunya adalah kebutuhan fisiologis mencakup
kebutuhan dasar manusia dalam bertahan hidup, yaitu kebutuhan yang bersifat
instinktif ini biasanya akan sukar untuk dikendalikan atau ditahan oleh
individu, terutama dorongan seks.
Jadi, seks bebas adalah prilaku yang didorong oleh hasrat
seksual yang berasal dari kematangan organ seksual,untuk memenuhi kebutuhan
fisiologis tetapi perilaku tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku di
masyarakat.
B.
Penyebab Perilaku Seks Bebas
Penyebab
perilaku seks bebas sangat beragam. Pemicunya bisaasanya di sebabkan
1.
Pengaruh lingkungan
2.
Sosial budaya
3.
Penghayatan
keagamaan
4.
Penerapan
nilai-nilai
5.
Faktor psikologis
6.
Hingga faktor
ekonomi.
C.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seks Bebas
1.
Usia
Makin dewasa
seseorang, makin besar kemungkinan remaja untuk melakukan hubungan seks bebas.
Hal ini dikarenakan pada usia ini adalah potensial aktif bagi mereka untuk
melakukan perilaku seks bebas.
a.
Usia yang muda saat
berhubungan seksual pertama
Semakin muda usia pada hubungan seksual yang pertama
cenderung untuk lebih permisif daripada mereka yang lebih dewasa pada hubungan
seksualnya yang pertama.
b.
Usia saat
menstruasi pertama
Makin muda saat usia menstruasi pertama, makin mungkin
terjadinya hubungan seks pada remaja. Perubahan pada hormon yang terjadi
seiring dengan menstruasi berkontribusi pada meningkatkatnya keterlibatan
seksual pada sikap dan hubungan dengan lawan jenis.
2.
Pacar
Remaja yang
memiliki pacar lebih mungkin untuk melakukan seks bebas daripada remaja yang
belum memiliki pacar.
3.
Kencan yang lebih
awal
Remaja yang
memiliki kencan lebih awal atau cepat dari remaja yang seumurannya memiliki
kemungkinan untuk bersikap permisif dalam hubungan seks bebas. Untuk menjadi
lebih aktif secara seksual dan untuk memiliki hubungan dengan lebih banyak
pasangan daripada mereka yang mulai pacaran pada usia yang lebih lanjut.
4.
Orang tua
Orang tua sendiri,
baik karena ketidaktahuannya maupun karena sikapnya yang masih mentabukkan
pembicaraan mengenai seks dengan anak tidak terbuka pada anak, malah cenderung
membuat jarak pada anak mengenai masalah seks.
5.
Teman sebaya (peers
group)
Remaja cenderung
untuk membuat standar seksual sesuai dengan standar teman sebaya secara umum,
remaja cenderung untuk menjadi lebih aktif secara seksual apabila memiliki
kelompok teman sebaya yang demikian, serta apabila mereka mempercayai bahwa
teman sebayanya aktif secara seksual (disamping kenyataan bahwa teman sebayanya
sebenarnya memang aktif atau tidak secara seksual) pengaruh kelompok teman
sebaya pada aktivitas seksual remaja terjadi melalui dua cara yang berbeda,
namun saling mendukung, pertama, ketika kelompok teman sebaya aktif secara
seksual, mereka menciptakan suatu standar normatif bahwa hubungan seks bebas
adalah suatu yang dapat diterima, kedua, teman sebaya menyebabkan perilaku
seksual satu sama lainnya secara langsung, baik melalui komunikasi diantara
teman ataupun dengan pasangan seksualnya.
6.
Kebebasan
Kebebasan sosial
dan seksual yang tinggi berkorelasi dengan sikap permisif dalam seks yang
tinggi.
7.
Daya tarik seksual
Mereka yang merasa
paling menarik secara seksual dan sosial ternyata memiliki tingkat yang paling
tinggi dalam sikap permisif dalam melakukan seks bebas.
8.
Saudara kandung
Remaja, secara
khusus remaja puteri dipengaruhi oleh sikap dan tingkah laku saudara kandung
dengan jenis kelamin yang sama.
9.
Gender
Remaja puteri
cenderung bersikap permisif dalam hal seksual daripada remaja pria. Remaja
puteri lebih menekankan pada kualitas hubungan yang sedang dijalin sebelum
terjadinya seks bebas.
10.
Ketidakhadiran ayah
Remaja secara
khusus yang tumbuh dan berkembang dalam keluarga tanpa ayah lebih mungkin untuk
mencari hubungan seks bebas sebagai alat untuk menemukan afeksi dan persetujuan
sosial daripada remaja yang tumbuh dengan adanya ayah.
11.
Ketidakhadiran
orang tua
Jika ada remaja
yang berperilaku seks bebas, itu hanya bebasnya pergaulan, dan mungkin
penyebabnya dari faktor bimbingan dan pola asuh dari orangtua di rumah yang
tidak peduli atau tidak terbuka untuk membicarakan masalah seks pada anaknya,
padahal disaat ini dunia remaja semakin bebas. Pada keluarga yang berada di
kota besar, sudah merupakan suatu pola kehidupan yang wajar di mana ayah dan
ibu bekerja. Hal tersebut seringkali mengakibatkan kehidupan anak-anak mereka
kurang mendapatkan pengawasan orang tua dan memiliki kebebasan yang terlalu
besar.
12.
Kecenderungan
pergaulan yang makin bebas
Di pihak lain,
tidak dapat dipungkiri adanya kecenderungan pergaulan yang makin bebas antara
pria dan wanita dalam masyarakat, sebagai akibat berkembangnya peran dan
pendidikan wanita sehingga kedudukan wanita makin sejajar dengan pria.
13.
Penyebaran
Informasi Melalui Media Massa
Kecenderungan
pelanggaran makin meningkat oleh karena adanya penyebaran informasi dan
rangsangan seksual melalui media massa yang dengan adanya tekhnologi yang
semakin berkembang (video kaset, foto kopi, vcd, hp, internet) menjadi tidak
terbendung lagi. Remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba,
akan meniru apa yang dilihat atau didengarnya dari media massa.
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa faktor penyebab perilaku seks bebas adalah dari dalam
keluarga, media massa, dan dari pengaruh peers (teman sebaya).
D.
Akibat Dari Sek Bebas
Resiko
tertular penyakit menular seksual (PMS) meningkat seperti :
Hubungan seksual
pranikah, akan memicu terjadinya multipartner. Dan karena belum ada pasangan
tetap maka akan cenderung berganti-ganti pasangan. Keadaan ini akan memperparah
terjadinya penyakit menular seksual seperti gonorhoe, Chlamydia, Herpes,
Infeksi Jamur, Syphilis maupun AIDS. PMS sering berakhir dengan penyakit
komplikasi seperti kemandulan atau infertilitas.
Gonorhoe
dan Chlamydia
·
Disebabkan oleh
bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah
berhubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini
·
Pada pria, penyakit ini
menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang Air Kecil dapat terasa
sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat/tidak terasa sama sekali
Herpes
·
Disebabkan oleh virus,
dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan
·
Gejala timbul antara
3-10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
·
Gejala awal muncul,
seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair
·
Dalam 5-10 hari gejala
hilang
·
Virus menetap dalam tubuh
dan dapat timbul lagi suatu saat
Infeksi
Jamur
·
Disebabkan oleh jamur
·
Menyebabkan kegiatan
berwarna merah dibawah kulit pria yang tidak disunat
Syphilis
·
disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3
minggu-3 bulan setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
·
luka terlihat seperti berlubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi.
Pada umumnya tidak terasa sakit
·
luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap padfa
tubuhdan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh.
Lecet-lecet ini akan hilang juga dan virus akan menyerang bagian tubuh lain
·
shypilis dapat disembuhkan pada tiap tahapabn dengan penicillin
HIV/AIDS
AIDS bisa membuat
kehidupan kita tidak berguna, dan merusak hidup kita meskipun kita menghindarinya
dengan kondom ketika kita berhubungan seks, ia masih tidak bisa dihindari.
Setiap orang bisa terkena jika kita tidak mencoba menghindarinya.
·
AIDS merupakan kumpulan
gejala akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh. Diakibatkan oleh serangan virus
HIV
·
Timbul karena sering berganti pasangan
seksual. Juga dapat melalui transfusi darah, jarum suntik, luka, maupun
penularan dari ibu ke bayi.(Wijayanto,2008).
E.
Cara Mencegah Terjadinya Seks Bebas
1.
Pahami dampak
negatif seks bebas
Satu hal yang bisa membuat anda atau anak anda menjauhi seks bebas adalah
dengan memahami dampak negatifnya.
Pahamilah bahwa seks bebas bisa membawa konsekuensi yang sangat fatal
bagi masa depan anda, bahkan berujung kematian.
Seks bebas bisa meningkatkan resiko terjangkit AIDS, salah satu penyakit
yang hingga saat ini belum ada obatnya.
Selain itu secara psikologis seks bebas juga membawa dampak yang
buruk. Kita akan seolah-olah dihantui
oleh perasaan berdosa dan bersalah. Hal
ini dalam jangka panjang bisa mengakibatkan turunnya rasa percaya diri, stress,
bahkan depresi
2.
Memberi batasan jam
malam
Menurut penelitian sosiolog Universitas Cambridge, aktivitas seks bebas 80
persen terjadi setelah jam 9 malam.
Memang, jika menilik kehidupan malam yang erat kaitannya dengan
diskotik, klub,pub, bahkan prostitusi; seks bebas sangat mungkin terjadi pada
waktu-waktu tersebut. Apalagi di malam
hari suasana jauh lebih sejuk, sehingga secara psikologis kita menjadi lebih
berani untuk mencoba hal-hal baru.
Setelah memahami fenomena ini, cobalah untuk membatasi jam-jam malam
anda. Jangan terlalu sering keluar
malam, karena hal ini memperbesar kemungkinan terjadinya seks bebas. Kehidupan malam juga erat kaitannya dengan
kriminalitas, drugs, dan penyakit.; oleh karena itu tidak ada ruginya
dihindari.
3.
Memilih lingkungan
yang positif
Lingkungan sangat berperan dalam membentuk karakter serta perilaku
keseharian kita. Jika kita ingin
menjauhkan diri sendiri atau anak-anak kita dari seks bebas, masuklah ke dalam
lingkungan yang kondusif. Pilihlah
tempat belajar seperti kampus atau sekolah yang memiliki disiplin tinggi,
berprestasi, dan membina murid-muridnya untuk tidak hanya sekedar menjadi
pandai, namun juga menjadi manusia yang baik.
Sekolah, kampus, dan tempat kerja sangat berperan penting dalam menentukan
kebiasaan kita. Jika masuk ke dalam
lingkungan yang negatif, diperlukan usaha yang lebih berat untuk menjauhkan
diri dari hal-hal negatif seperti seks bebas.
Oleh karena itu, pastikan untuk sebisa mungkin masuk ke lingkungan yang bagus.
4.
Memantau pergaulan
Setelah faktor lingkungan, faktor selanjutnya yang harus dipantau untuk
mencegah seks bebas adalah pergaulan.
Perhatikan dengan siapa anak-anak anda bergaul. Perhatikan sikap teman-temannya, dan seberapa
besar sikapnya ikut berubah setelah bergaul dengan mereka. Jika anda menyadari perilaku negatif mulai
muncul pada anak-anak anda, jangan ragu untuk langsung memberinya nasihat.
Pergaulan sangat berperan dalam mencegah seks bebas. Jika anda masuk ke dalam kalangan yang rajin belajar,
taat, dan agamis, kemungkinan untuk terhindar dari pengaruh negatif kehidupan
malam jauh lebih besar. Oleh karena itu,
jagalah baik-baik lingkungan pergaulan anda.
5.
Menjalin hubungan
akrab antara orang tua dan anak
Salah satu faktor penting yang sering dilupakan untuk mengurangi risiko
seks bebas adalah dengan cara menjaga hubungan baik orangtua dan anak. Berdasarkan penelitian, anak yang kurang
diperhatikan dan memiliki hubungan yang renggang dengan orangtuanya cenderung
terjerumus ke perilaku free sex. Begitu
juga anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis.
Jika hubungan orangtua-anak terjaga dengan baik, akan lebih mudah bagi anda
untuk memantau dan mencegah sang anak masuk ke pergaulan yang negatif. Jika anda perlu melakukan campur tangan dan
menasihati sang anak, ia pun akan lebih mudah menerima dan menuruti nasihat
anda.
6.
Pikirkan masa depan
Pola pikir yang harus anda tanamkan untuk mencegah diri sendiri atau anak
untuk melakukan seks bebas adalah dengan memikirkan masa depan. Kembali pada poin nomor 10, anda harus lebih
dahulu menyadari dampak negatif dari seks bebas. Jangan sampai anda tergiur dengan kenikmatan
sesaat, namun pada akhirnya mengalami kesengsaraan dalam waktu yang lama.
Bagi para remaja, poin ini harus ditanamkan dengan baik. Bayangkan nasib mereka jika ternyata sudah
harus menjadi orang tua, padahal masih bersekolah dan belum mampu secara
ekonomi. Ingatkan bahwa keluarga mereka
menaruh harapan pada para remaja tersebut untuk menjadi orang yang sukses.
7.
Menikah
Ditinjau dari segi sosial dan biologis, menikah adalah solusi yang sangat
tepat untuk menghindari seks bebas, tentu apabila anda sudah memiliki tabungan
yang cukup serta mampu membiayai hidup anda dan pasangan. Dengan menikah, anda bebas melakukan hubungan
seks dengan suami/ istri anda tanpa khawatir mendapat cap negatif dari
masyarakat.
Jika anda melihat diri anda atau anak-anak anda sudah mapan secara
finansial dan kebutuhan untuk berhubungan badan tidak dapat lagi ditahan,
jangan tunda-tunda untuk menikah. Percayalah,
dengan menikah anda akan menjadi lebih bertanggung jawab, dan kehidupan anda
akan terasa lebih indah dilalui bersama orang yang anda cintai.
8.
Mendekatkan diri
kepada Tuhan
Jika penjelasan secara rasional masih dirasa kurang efektif untuk menjauhkan
diri dari seks bebas, cobalah untuk memahaminya dari sudut pandang agama. Tidak ada agama apapun di dunia ini yang
membolehkan perilaku hubungan badan selain dengan suami istri. Jika anda orang yang religius, cobalah untuk
memahami berbagai ajaran agama untuk mencegah berbagai perilaku negatif.
Agar lebih yakin, anda bisa mendengarkan ceramah-ceramah agama atau meminta
nasihat dari tokoh agama setempat.
Perbanyaklah juga beribadah, karena aktivitas ini bisa mendekatkan diri
anda pada Tuhan dan membuat anda lebih takut berbuat dosa.
9.
Beraktivitas
Positif
Perilaku seks bebas terjadi karena terlalu banyak waktu yang dilewatkan
dalam lingkungan yang tidak sehat. Oleh
karena itu, untuk mencegahnya anda perlu mengisi hari-hari anda atau anak anda
dengan hal-hal yang positif. Jangan
biarkan ada terlalu banyak waktu kosong.
Cobalah untuk mengisi waktu-waktu tersebut dengan mengikuti kursus,
belajar, memulai usaha baru, berbisnis, atau menciptakan berbagai karya.
Hal-hal positif tersebut juga membuat anda sibuk sehingga tidak memiliki
waktu untuk sekedar keluyuran atau nongkrong-nongkrong tidak jelas. Selain terhindar dari hal-hal buruk,
aktivitas positif juga sangat bermanfaat
untuk mengembangkan kepribadian seseorang ke arah yang lebih baik.
10. Memberi pendidikan seks yang benar
Pendidikan seks adalah langkah yang tidak boleh dilupakan dan merupakan
salah satu cara mencegah seks bebas paling penting. Ada banyak kasus di mana pergaulan bebas
terjadi karena ketidaktahuan seseorang terhadap berbagai risiko seks bebas,
seperti kehamilan dan penyakit menular.
Oleh karena itu, pastikan untuk memberi pendidikan seks pada anak-anak
anda begitu mereka memasuki usia remaja.
Comments
Post a Comment